Untuk menyampaikan aspirasi itu, sejumlah pengurus Apkasindo menyambangi Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat. Sekjen Apkasindo Asmar Arsyad menegaskan, tuduhan Eropa terhadap produk CPO Indonesia sama sekali tidak benar. Oleh sebab itu, pihaknya berencana melakukan perlawanan.
“Kita tidak mau mereka (Uni Eropa) mencekal CPO untuk biodisel kita di Uni Eropa. Ini persaingaan tidak sehat. Anggota kita 20 juta orang dan semua hidup dari kelapa sawit. Kalau ini dimatikan, Eropa jelas tidak pro terhadap rakyat,” tegas Asmar kepada wartawan di Kantor Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Eropa menuduh harga minyak sawit mentah atau CPO asal Indonesia lebih murah karena mendapatkan subsidi dari pemerintah. Ini dibantah Asmar. Menurutnya, para petani sawit tidak pernah dapat subsidi.
Belum pulihnya krisis ekonomi di Eropa dan Amerika, membuat perang dagang antar negara semakin memanas. Begitu juga dengan komoditas ekspor andalan Indonesia, kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO).
Seperti diketahui, Eropa merupakan pasar utama CPO Indonesia. Namun, perdagangan CPO sudah satu tahun lebih mengalami masalah. Penyebabnya, kampanye negatif sejumlah NGO atau LSM di Eropa terhadap produk CPO Indonesia. Mereka menuding, CPO Indonesia tidak ramah terhadap lingkungan dan kesehatan.
No comments:
Post a Comment