Jakarta
(ANTARA) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan Indonesia tidak akan bisa
menjadi bangsa yang maju tanpa didukung kemandirian pangan nasional.
Ketika
membuka Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2013 di Kementerian
Pertanian Jakarta, Rabu dia mengatakan negara maju adalah negara yang dapat
mewujudkan kemandirian pangannya dengan penguatan sektor pertanian.
"Meski
terjadi industrialisasi tapi pertanian jangan dilupakan. Kita tidak bisa hanya
mengandalkan impor," ujarnya.
Oleh karena
itu, lanjutnya, pengembangan sektor pertanian menjadi salah satu kunci dan
syarat menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Selama ini,
sektor ini kurang mendapat perhatian, padahal, selain sektor industri, sektor
ini berperan strategis.
Dalam
rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) dan Masterplane Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI), sektor pertanian masuk dalam
strategi pembangunan nasional. Sektor pertanian penting dalam menjaga daya
saing bangsa di dunia.
"Untuk
mewujudkan bangsa yang berdaya saing sehingga pertanian menjadi basis ekonomi
didukung sektor industri," katanya.
Menurut Hatta Rajasa, ketersediaan pangan juga
diperlukan untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional karena sektor pangan
memiliki pengaruh signifikan pada besaran inflasi.
"Hampir
seluruh pengeluaran masyarakat rendah dikeluarkan untuk kebutuhan pangan,"
katanya.
Sementara
itu Menteri Pertanian Suswono menyatakan, salah satu bentuk upaya mewujudkan
kemandirian pangan yang telah dilakukan pihaknya adalah meminta para kepada
dinas (kadinas) pertanian tidak menyajikan produk hortikultura dan kudapan impor
dalam setiap perhelatan di setiap instansinya.
Menurut dia,
ajakan itu sebagai gerakan mencintai produk pertanian anak negeri.
"Kebiasaan menyajikan makanan tradisional
sudah dilakukan di kementerian. Jangan ada lagi buah impor atau bahan bakunya seperti
tepung," ujarnya.
Suswono
menyatakan, komitmen menuju ke arah kemandirian tepung nasional melalui upaya
pertumbuhan tepung nasional melalui upaya pertumbuhan industri tepung berbahan
baku lokal harus dipriortiaskan.
"Dengan
begitu mampu mensubstitusikan tepung impor secara bertahap," katanya.(rr)
No comments:
Post a Comment