Thursday, June 13, 2013

Harga Buah Impor Turun Tiga Kali Lipat

KAMIS, 13 JUNI 2013 | 07:17 WIB
Sejumlah pekerja dari Balai Besar Karantina Pertanian, mengeluarkan ratusan kardus buah impor saat pemusnahan 2 kontainer jeruk Mandarin Kinnow asal Pakistan yang telah rusak dan busuk, di Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) PT Excellent Kencana, Gresik (2/5). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.COJakarta--Buah Impor yang sempat ditahan oleh pihak bea cukai akibat kebijakan pembatasan kuota, sudah mulai berdatangan ke pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Sejak pertengahan Mei lalu, harga buah impor bertahap turun hingga sekarang.

"Harga sekarang paling murah, turun tiga kali lipat," kata Sri Asih, 68 tahun, pedagang buah impor yang berjualan di Blok A No 28 Pasar Induk Kramat Jati, saat ditemui Tempo, Rabu 12 Juni 2013.

Menurut Asih, sejak pertengahan Mei buah impor yang ditahan di pelabuhan surabaya dikeluarkan. Akibatnya harga apel washington yang sempat seharga satu juta perkarton dengan berat 18 kilogram sekarang jadi tiga ratus dua puluh ribu. "Jadi ini luar biasa setelah buah dilepaskan, semua bisa makan buah impor," ujarnya.

Tidak hanya Apel Washington, lanjut Asih, semua buah impor mengalami penurunan harga. Sejak bulan januari sampai pertengahan mei lalu, apel fuji seharga 650 ribu rupiah perkarton dengan berat 18 kilogram. Sedangkan Jeruk ponkam dan Anggur impor berada di harga 300ribu dan 650 ribu rupiah perkarton dengan berat masing-masing 9 kilogram.

"Sekarang apel fuji 200 ribu, anggur 300 ribu, jeruk ponkam 50 ribu," katanya. Menurut Nenek asal Solo ini, harga buah impor ditentukan oleh para importir. "Kami gak pernah tahu rupiah naik atau turun, setau saya efek (rupiah naik dan tidak) sama saja."

Sebagai pedagang besar, dia mengaku pergerakan nilai rupiah yang sekarang melemah belum mempengarui gejolak harga barang dagangannya. "Kalau seandainya harga naik gak apa-apa, yang penting buah bisa masuk. Enggak seperti kemarin, ditahan," ujar perempuan denga 13 cucu ini.

www.tempo.co

No comments:

Post a Comment