Sindonews.com - Kekayaan sumber daya alam (SDA) di Indonesia, utamanya bahan pangan lokal belum secara maksimal dimanfaatkan. Mahasiswa sebagai penerus bangsa dituntut mengembangkan untuk kepentingan masyarakat luas.
“Sebagai negara yang memiliki biodiversitas banyak, kita wajib mengembangkan. Manfaatnya juga beragam, karena kaya gizi dan dapat dikonsumsi penderita diabetes, kolestrol,” jelasnya kepada wartawan, saat ditemui di sela pameran proyek di FT UNY, Yogyakarta, Kamis 25 April 2013.
Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknik Boga Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Mutiara Nugraheni menyatakan, hingga saat ini bahan pangan lokal kerap dilupakan. Masyarakat masih berkiblat pada produk impor yang serba praktis.
Melalui pameran, kata dia, mahasiswa dimotivasi untuk berkreasi demi pemenuhan kebutuhan pangan lokal. Penggalangan cinta SDA setempat juga akan membantu bangsa ini mengatasi krisis pangan maupun gempuran produk impor.
Bertajuk ‘Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal dalam Pengembangan Usaha Boga’, sekitar 132 mahasiswa D3 dan S1 Teknik Boga angkatan 2010 ditantang berkreativitas menciptakan makanan sesuai perkembangan zaman.
Menurutnya pameran ini dapat menjadi bukti varian makanan di Indonesia dapat terus bertambah walau hanya memanfaatkan bahan-bahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. “Bahan makanan yang digunakan bervariasi, tetapi umumnya umbi-umbian. Produknya juga bermacam dan unik, ada yang bertema oriental, dan kontinental,” imbuhnya.
Rektor UNY, Rochmat Wahab menyampaikan kegiatan seperti ini harus diperbanyak. Mahasiswa tidak hanya dibekali teori tetapi juga didorong terus berinovasi. “Sebagai tenaga terdidik, mahasiswa diminta untuk dapat memberikan nilai tambah dari bahan pangan lokal kita. Selain itu, ilmu yang didapat selama kuliah juga dapat membantu mahasiswa," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment