Tuesday, April 23, 2013

Pulau Jawa TANAH YANG SUBUR


Itulah sebuah pertanyaan sederhana yang keluar dari mulut salah satu teman saya yang asli Sulawesi (Toraja). Dia (sebut saja namanya Andre) bukan penasaran karena di Jawalah Ibu Kota berada, atau di sanalah pulau yang konon terpadat penduduknya di dunia. Akan tetapi dia penasaran dengan Pulau Jawa karena konon katanya memiliki tanah yang subur. Bagaimana tidak, sebagian besar hasil pertanian seperti beras, sayuran, dan buah-buahan yang ada di Kalimantan (baca Balikpapan) ini berasal dari sana (Jawa).

Bahkan menurut pengamatannya, setiap ada kejadian apa saja yang ada di Jawa selalu memiliki dampak bagi kami yang tinggal di Kalimantan. Misalnya saja di Jawa ada musibah banjir atau bencana alam lain, sudah bisa dipastikan keesokkan harinya harga-harga barang kebutuhan pokok di pasar naik. Saya pribadi belum pernah mengamati hal tersebut. Namun si Andre selalu mengaku ketakutan jika melihat ada berita mengenai bencana alam atau berita kerusuhan yang terjadi di Jawa.

Sebegitu dasyatkah pengaruh pulau Jawa terhadap pulau lain (seperti Kalimantan)?

Jawa memang sebuah pulau yang sangat subur. Hal ini terjadi karena adanya jajaran gunung berapi yang membentang dari barat ke timur Pulau Jawa. Gunung-gunung inilah yang menyebabkan tanah di Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman.

Bahkan dengan kesuburan tanahnya ini, Jawa konon memasok lebih kurang 53% kebutuhan pangan Indonesia. Pertanian padi memang sangat banyak terdapat di pulau ini. Tak salah jika Jawa disebut sebagai lumbung berasnya Indonesia.

Jadi tidak salah jika ada kerusuhan atau bencana alam yang menimpa pulau Jawa, maka secara langsung atau tidak akan berpengaruh pada pulau-pulau lain di Indonesia. Bahkan menurut Wikipedia, Pulau Jawa berdampak sangat besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia.

kompasiana.com


Manfaat Vulkanisme

Kegiatan gunung berapi memiliki banyak manfaat bagi mahluk hidup khususnya manusia. Manfaat tersebut di antaranya:

1.
Menyuburkan tanah
Pernahkah Anda berfikir kenapa penduduk Indonesia sebagian besar berada di pulau Jawa? Salah satu alasannya adalah pulau Jawa tanahnya subur. Kesuburan tanah ini diakibatkan oleh banyaknya gunung api yang terdapat di pulau Jawa. Ini barangkali salah satu manfaat kegiatan vulkanisme. Kenapa gunung api bisa menyuburkan tanah?
Ketika gunung meletus banyak mengeluarkan abu. Abu vulkanik ini pada awalnya menutupi daerah pertanian dan merusak tanaman yang ada. Namun dalam jangka waktu setahun atau dua tahun saja, tanah ini menjadi jauh lebih subur. Kesuburan ini dapat bertahan lama bahkan bisa puluhan tahun. Selain itu tanah hancuran bahan vulkanik sangat banyak mengandung unsur hara yang menyuburkan tanah.

2.
Bahan galian
Bahan galian yang sangat berharga banyak dihasilkan gunung api. Pada saat gunung api masih aktif dihasilkan bahan galian seperti : belerang, pasir, batu bangunan, tras, batu apung, dan sebagainya. Sedangkan pada saat gunung api yang istirahat dapat dihasilkan bahan tambang seperti : emas, perak, besi, timah, marmer, dan lainnya. Di samping itu banyak pula batuan malihan akibat persinggungan magma dengan mineral tertentu, sehingga terbentuk cadangan mineral baru yang lebih berharga, seperti tembaga, batu pualam, dan kokas.
3.
Obyek wisata
Jika Anda pernah mengunjungi kawah Gunung Bromo di Jawa Timur atau Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat tentunya Anda akan bisa berceritera indahnya gunung api. Memang gunung api bisa menjadi obyek wisata alam yang menarik. Di sini kita bisa menyaksikan kepundan yang menarik, pemandangan yang indah, hawa yang sejuk dan segar, aroma bau belerang, atau keanehan dan keindahan lain yang hanya bisa ditemukan di sekitar gunung api.
4.
Penangkap air hujan
Gunung api juga bermanfaat sebagai penangkap hujan yang baik. Dengan tanahnya yang subur, berakibat pada tumbuh suburnya berbagai tumbuhan dan hutan yang lebat. Ini berarti gunung berapi menjadi tempat reservoir air tanah yang sangat baik. Hutan lebat ini bisa menghasilkan mata air yang sangat berguna terutama sebagai sumber air di musim kemarau. Sedangkan musim hujan, hutan dapat menyerap air dan menahan erosi/longsor sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.


No comments:

Post a Comment